“Karena kasus Covid – 19 WHO pun belum menemukan obat viruse hingga saat ini terus menjadi ketakutan dunia pandemi secara bergelombang,” lanjutnya.
Sebelum ada covid-19, Kata Yayat, dua negara ini sangat menghargai pentingnya melindungi antara sesama, sebagai fungsi manfaat kesehatan hidup selain aturan yang dibuat, warga negara setempat patuh pada kesepakatan.
“Jadi tak harus heran sangsi apapun diberlakukan dengan aturan yang dibuat karena fungsi masyarakat kita masih rendah tidak memiliki rasa “empaty” bahkan peduli karena simpul ketokohan dari warga sendiri untuk menggerakan masker menjadi budaya tidak maksimal,” tutupnya.