Jika pun benar, sambungnya, muncul pertanyaan baru, lalu siapa yang membiayai anak istri Darmo ikut ke Australia yang diduga hanya pelesiran yang dilaksanakan di saat petugas PLN dari seluruh Indonesia Siaga Nataru. Padahal Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia saat ini sedang berkeliling memastikan pasokan listrik dan BBM ke seluruh daerah berjalan lancar, namun Dirut PLN malah pelesiran bersama keluarga.
“Jika fakta itu yang terjadi, jelas ini penyelewengan wewenang karena Darmo memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi. Jelas bagian dari korupsi yang tentunya telah merugikan negara. Dalam laporan kami nantinya ke Kortas Tipikor Polri, semua akan kami rinci dan kami minta semua hal yang menyangkut dugaan korupsi di PLN di era Darmo dibongkar,” sebutnya.
Kata Yudhis, hal lain yang membuatnya sangat curiga bahwa rilis itu hanya untuk menutupi kebohongan Darmo, karena sangat memalukan sekelas Dirut PLN hanya menemui perusahaan Energy Exemplar yang hanya perusahaan konsultan perangkat lunak (software).
“Coba deh dicek, Energy Exemplar itu perusahaan apa, hanya konsultan lho. Masa iya Dirut ngurus yang teknis-teknis. Masa iya langsung Dirut yang ngurusin dan menyetujui comparative study dan workshop. Itu mah level EVP saja sudah cukup. Lagian, kalau hanya konsultan, sekalipun dari luar negeri, biasa mereka yang datang menawarkan diri untuk presentasi, jangan malah Dirut merendahkan diri sampai jauh-jauh datang ke Australia bawa keluarganya segala. Makanya saya bilang, sudahlah berhenti berbohong. Apalagi dalam narasi rilis resmi PLN itu tidak dijelaskan kapan dan dimana pertemuan itu,” urai Yudhis.
Bantahan PLN
Sebagai informasi, dalam pemberitaan sebelumnya, PLN melalui melalui Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL, PT PLN (Persero), Gregorius Adi Trianto telah menjelaskan terkait perjalanan Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo (Darmo) ke Melbourne, Australia dan ditegaskan bahwa isu tersebut tidaklah benar.