Capt. Hakeng juga menyoroti adanya 24 aturan tumpang tindih di dunia maritim Indonesia yang memerlukan kehadiran banyak begawan hukum untuk bisa segera diharmonisasi. Ia berkomitmen untuk menjadikan ilmu yang ia dapatkan sebagai alat perjuangan dalam menjaga kedaulatan maritim, memperkuat masyarakat pesisir, dan menata sistem hukum maritim yang lebih adil.
Capt. Hakeng mengajak seluruh alumni UBJ untuk membawa nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan pengabdian UBJ. “Mari kita harumkan nama almamater kita, bukan hanya dengan prestasi, tapi juga dengan pengabdian yang tulus. Bukan seberapa besar IPK kita yang dinantikan oleh masyarakat, tapi peran serta kita yang lebih ditunggu oleh bangsa ini,” pungkasnya.
Prestasi Capt. Hakeng menjadi bukti nyata kualitas pendidikan di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya dan semangat alumni untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa, khususnya di sektor maritim.






