Kementan juga melakukan langkah tegas membongkar praktik mafia pupuk palsu yang merugikan negara hingga Rp3,2 triliun, serta menindak produsen nakal minyak goreng dan beras premium yang merusak pasar. Di sisi lain, Indonesia menunjukkan solidaritas kemanusiaannya dengan menyalurkan 10 ribu ton beras untuk membantu rakyat Palestina.
Dari sisi tata kelola, Kementan kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), disertai peningkatan skor reformasi birokrasi dan integritas yang signifikan. Bagi Yasir, capaian-capaian tersebut menjadi bukti bahwa kepemimpinan Amran tidak hanya menghasilkan kebijakan di atas kertas, tetapi benar-benar menyentuh kehidupan petani di lapangan.
“Kami, Pemuda Tani Indonesia, berdiri tegak membela Menteri Amran! Beliau bukan hanya bekerja untuk statistik, tapi untuk kesejahteraan petani di sawah dan kebun. Kritik boleh, tapi jangan menebar fitnah dan kebencian,” seru Yasir.
Ia menegaskan, kerja keras Kementan dalam memperjuangkan nasib petani seharusnya diapresiasi, bukan diserang dengan narasi yang tidak berdasar. Karena itu, Gempita mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap bersatu mendukung langkah pemerintah dalam menjaga kedaulatan pangan nasional.









