Akhiri Terbang Solo, Dengan Tradisi Pecah Telur dan Potong Rambut

oleh
oleh
Komandan Pangkalan TNI AU Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Ir. Novyan Samyoga, M.M saat melaksanakan pemotongan rambut dalam rangkaian Upacara Tradisi terbang solo pertama dan terakhir bagi siswa Sekbang angkatan 92/ PSDP angkatan 30, di hanggar Skadik 101 Lanud Adisutjipto, (Kamis,5/1). (Dok. Pentak Lanud Adisutjipto)

Yogyakarta, sketsindonews – Berhasil meraih predikat Terbang Solo Pertama adalah  Sersan Siswa Rahadian Dwi Septianto, sedang Sersan Siswa Febri Andrian meraih predikat terbang Solo Terakhir pada upacara tradisi penutupan di Shelter Pesawat Grob G120 TP-A Skadik 101 Lanud Adisutjipto, Kamis (5/1).

Komandan sekolah PSDP Kolonel Pnb. Basuki Rakhmat saat pecah telur kepada siswa sekbang, pada Upacara Tradisi terbang solo pertama dan terakhir bagi siswa Sekbang angkatan 92/ PSDP angkatan 30,  di hanggar Skadik 101 Lanud Adisutjipto, (Kamis,5/1). (Dok. Pentak Lanud Adisutjipto)
Komandan sekolah PSDP Kolonel Pnb. Basuki Rakhmat saat pecah telur kepada siswa sekbang, pada Upacara Tradisi terbang solo pertama dan terakhir bagi siswa Sekbang angkatan 92/ PSDP angkatan 30,  di hanggar Skadik 101 Lanud Adisutjipto, (Kamis,5/1). (Dok. Pentak Lanud Adisutjipto)

Dalam sambutannya, Komandan Pangkalan TNI AU Marsma Ir. Novyan Samyoga, M.M menyampaikan bahwa penerbang militer adalah identik dengan penerbang tempur, karena untuk  membentuk calon penerbang militer yang memiliki kualifikasi handal, memerlukan pendidikan dengan waktu yang panjang dan beresiko tinggi.  Selain itu program tersebut dapat berjalan lancar dan aman, karena juga diperlukan suatu proses yang konsisten dan berlanjut, dengan tahapan-tahapan yang sistematis, ketat dan tanpa kompromi.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.