“Ambon Memanggil”, Yang Kangen Dan Belom Pernah Ke Ambon

oleh
oleh
Foto istimewa. (Dok. Intim.news)
banner 970x250

Ambon, sketsindonews – Tinggal di Jakarta Timur, sudah jelas penulis pasti akan memilih Bandara Halim Perdana Kusuma untuk keberangkatan ke Ambon, Maluku dengan Bandara Pattimuranya.

Miliki waktu yang berbeda, dimana Maluku memiliki waktu lebih cepat 2 jam, menyebabkan Tim merasa kehilangan waktu 2 jam. “Hehehehe”

banner 300x600

Bayangkan, saat beli tiket pesawat dijadwalkan Pesawat akan memulai penerbangan sekitar Pukul 06.05 Wib dan tiba di Bandara Pattimura Pukul 11.05 Wit tapi kita melakukan penerbangan hanya 3 jam.

Ahh, lupakan perbedaan waktu itu.

Hal menarik mulai terasa saat pesawat akan mendarat, penulis yang baru pertama kali datang ke Ambon dibuat terkejut dengan posisi bandara yang sangat dekat dengan laut, dan terasa sangat dekat ketika ingin mendarat.

“Ma, ko pesawatnya mendarat di laut” mendadak kekaguman tim buyar mendengar ucapan seorang anak kecil yang sedang bertanya kepada ibundanya.

Sejenak mengingat tragedi pilu yang menimpa Pesawat Lion Air JT-610 Rute Jakarta-Pangkal Pinang.

“Mewakili segenap Management sketsindonews.com, saya mengucapkan turut berduka cita, semoga semua korban mendapat tempat terindah dan untuk keluarga yang ditinggal diberi kekuatan serta ketabahan”

Setelah mendarat dengan selamat menggunakan Pesawat Batik Air, hal pertama yang ingin penulis saksikan adalah bagaimana sikap Masyarakat Ambon.

Penasaran aja, karena banyak yang bilang orang Ambon ini dan itu, sebenarnya si penulis ga pernah ada masalah dengan Pemuda Ambon, karena sejak sekolah selalu berteman dengan Pemuda Ambon, bahkan salah satu kaka ipar adalah orang Ambon.

“Teng Tong, Kesan pertama sangat menggoda” hehehhe.

Kayanya yang punya pikiran negatif soal orang Ambon harus mampir ke Ambon nih, jauh dari perkiraan.

Warga disini sangat bersahabat, “ya memang si nada bicara rada keras, mirip-mirip sama orang batak”

Perjalanan semakin menarik, karena penulis disambut langsung oleh Ketua Umum Angakatan Muda Pattimura (AMP), Rido Nilson. D.Tutuiha dan rekannya Aleka.

Dari Bandara, penulis diajak menuju salah satu tempat makan Tirta Kencana, di Amahusu, atau menurut salah satu rekan dari Ketum AMP lokasi tersebut adalah Teluk Ambon.

Rasa penasaran sangat kuat mendengar sedikit pembicaraan terkait lokasi tersebut, namun penulis juga dibuat nyaman oleh pemandangan sekitar, selama menuju lokasi. Lokasi Ambon yang dekat dengan laut membuat seakan-akan kota kecil ini dikelilingi oleh laut.

Belum juga selesai menikmati pemandangan laut yang kadang-kadang terhalang oleh bangunan, tiba-tiba penulis diajak berhenti pada salah satu jembatan sepanjang 1.140 Meter, lebar 22,5 Meter, yang mulai dibangun pada 17 Juli 2011 silam dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 4 April 2016.

Pemandangan dari atas jembatan merah putih. (Foto: eky)

 

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.