Jakarta, sketsindonews – Kehiruk pikukan kesetaraan pembangunan warga Jakarta juga berdampak secara Nasional karena Jakarta ssbagai Ibukota Negara.
Banyak orang bicara kesejahteraan dan pembangunan yang merata, apalagi DKI punya APBD 72 Trilyun.
Nilai pemberdayaan kesejahteraan bukan harus ternikmati segolongan, bahkan berbagai saling tuding kami sudah lakukan yang pro rakyat.
Berdalih mempertahankan sebuah pembenaran, terlebih streaming melalui dunia maya sudah tak terelakan hoax, sara dan entah apalagi yang ujungnya bikin gemes.
Joko Sardjono penggiat lingkungan yang dikuasai Pusat Komplek Kemayoran ( PPKK) bandar Kemayoran yang akrab di panggil Joko Edan tak luput menyikapi kehidupan apa itu pembangunan yang dikriminilisasi oleh ketidak mampuan kebijakan yang kolonial, katanya
Mana mungkin kita berbangsa
Bila tidak mampu pertahankan kehidupan hidup bersama
Mana mungkin kita bernegara
Bila tidak mampu pertahankan wilayahnya..
Mana mungkin kita bermasyarakat
Bila tidak mampu pertahankan ketertiban, ketentraman dan kenyamanan saling sapa diantara perbedaan
Kini bathinku mengenang udara panas bergetar
Suara ledakan memantul di angkasa, Air kehidupan kau serap begitu saja
Keluhan warga diabaikan
Kami berlaga perjuangkan kelayakan hidup
Sampai titik penghabisan
Demi kedaultan hidup bersama
Adalah sumber keadilan merata
Agar dapat dialami dengan nyata
Inilah sampling wajah Bandar Kemayoran yang dikatakan asset Negara
Yang tersungkur oleh kebijakan kolonial, padahal kami penduduk yang nota bene punya hak tinggal serta rumah
Engkau namakan kota integrasi
Warga meraba raba di dalam kasak kusuk
Tanah terkavling kavling
Jalan jalan berlubang tak bermuara
Saluran got tak indah lagi
Genangan lumpur mengendap hingga airpun tak mengalir
Sampah sampah menari nari dengan bau onak menyengat publik
“Ooooh Gemes” aku serta muak
Bila melihat tingkahmu,
Yang pasti menjengkelkan, ohh gemes menusuk otak miringku
Namun lidah ini tak mampu tuk berkata
Karena keadaanku yg membuatku terpana
Hanya kusandarkan jiwa ragaku ke Yang Maha Kuasa
Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula waanikman nashir
Cukuplah Allah sebagai tempat diri kami
Sebaik baik pelindung dan penolong kami hingga saat ajal dalam suara mengejar keadilan hakiki..
sumber : joko edan
reporter : nanorame