Jakarta, sketsindonews – Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) kehilangan barang yang sifatnya sewa pakai setelah malam sidang penyelesaian protes hasil pertandingan pada 3 Oktober 2021 silam.
Koordinator bidang pertandingan dan perwasitan, Ismail Maswatu menyebut barang sewa pakai yang hilang yakni, satu unit Laptop Lenovo, satu unit TAB merk Advan, satu unit Printer merk Canon dan satu unit Infocus.
“Besoknya (setelah sidang) saya nyari-nyari itu peralatan. Tapi ga ada, saya keruang sidang nyari ga ada, telpon staff, staff bilang dia ga tau, saya telpon pak Bachri selaku TD (Technical Delegate) sekaligus Sekjen PBMI, pak Bachri ga tau” ungkap Ismail saat ditemui Sketsindo di Tangerang pada Rabu (10/11/21).
Akhirnya, kata Ismail, dirinya bertanya kepada staff TD, dan mengakui, barang itu dibawa atas perintah TD.
Ismail menjelaskan, setelah barang itu dibawa ke Jakarta, dirinya menghubungi staff dari TD, dan meminta bagaimanapun caranya untuk dikembalikan, karena barang tersebut bukan miliknya apalagi Pengurus Besar Muaythai Indonesia (PBMI), jadi dirinya menganggap itu sudah memenuhi unsur pidana.
“Kalau bagi kami, jangankan untuk PB PON, saya pribadi aja barang itu gak ada nilainya, tapi ini kan bicara harga diri ya, masa org Jakarta bawa barang orang Papua. Bukan berapa nilainya tapi etikanya itu kan mencoreng harkat dan martabat olahraga, harga diri, keluarga itu kan sayang sekali, masa orang miskin dirampok, kan kejahatan yang luar biasa namanya” ucapnya.
Setelah diakui oleh staff TD, lanjut Ismail, dia meminta maaf dan akan mengirimkan lagi barang tersebut.
“Tapi saya maklumi karena dia hanya anak buah yang diperintahkan. Setelah dipacking, staff tersebut telepon TD, kemudian jawabannya tidak usah dikembalikan” ungkap Ismail menerangkan.
Ismail menambahkan, dirinya menghubungi TD, dan mendapatkan jawaban bahwa TD sudah menghubungi vendor dibagian pengadaan yakni H dan G.
“TD bilang sudah telepon vendornya, gak apa-apa karena nilai sewa dan harga belinya sama” ucapnya.
Kendati demikian, Ismail tetap mengonfirmasi ke pihak vendor tersebut, saat dikonfirmasi kepada G ternyata pihak TD tidak ada menghubungi G.
“Beberapa hari kemudian saya ketemu ibu H di rumah makan, terus ibu H bilang, tidak pernah dikonfirmasi sama TD menyangkut ini, kenapa dibilng sudah dikonfirmasi?” sambungnya.
Ismail juga mengungkapkan, vendor tersebut sudah mencari TD sampai ke Jakarta untuk konfirmasi, dan dirinya tidak mengetahui sampai saat ini keberadaan barang tersebut.
“Tapi perlu dicatat bahwa TD itu Sekertaris Jenderal (Sekjen) PBMI. Semua TD di PON itu merupakan representasi dari cabornya, berarti pak TD ini adalah representasi dari PBMI” pungkasnya.
Jujur saja, kata Ismail, semua TD yang ada di Papua ikut merasakan malu, walaupun dia di cabor Muaythai tapi dia tetap merusak institusi TD secara keseluruhan.
Terpisah, Ketua Komisi PBMI Zen Lelangwayang tidak membantah bahwa barang tersebut memang dibawa, namun tidak semua.
“Yang dibawa tuh Laptop, Printer sama Infokus, TAB kita gak tau” ucap Zen kepada Sketsindo saat dihubungi, Minggu (26/12/21).
Sampai saat berita ini ditayangkan, Sekjen PBMI sekaligus TD di PON XX Papua, Bachri masih enggan berkomentar terkait hal tersebut saat Sketsindo berusaha menghubungi. (Fanss)