Jakarta, sketsindonews – Sosok Sandi Akbar (46) seorang petugas palang pintu gerbang Kereta Api stasiun Kemayoran Selatan PJL 17 menjadi perhatian para pelintas saat dirinya melakukan gerakan aba – aba tangan serta cara mengatur pintu kereta agar para pengendara tidak memaksa menerobos.
Sandi Akbar sejak tahun 1996 dipercayakan menjaga palang pintu Kereta Api yang berpindah – pindah, kini ia merupakan security palang pintu Stasiun Kemayoran.
Sandi berkisah, Dia memiliki 2 anak diantarannya telah lulus SMA dan satu lagi masih besekolah, walau hanya petugas palang pintu namun dirinya merasa puas sebagai pegawai PT. KAI. Kini bersama keluarga tinggal di Jalan Pedemangan Barat III Kelurahan Pademangan, Jakarta Utara.

Ketika ditanya sketsindonews, dirinya sengaja untuk menghampiri tepat di pintu kereta rel Kereta Api dengan cara sendiri untuk memberikan cara tanda dengan bahasa tangan atau body languages.
Walau signal sirene kereta larangan telah berbunyi menandai bagi pengendara motor mobil untuk berhenti tak boleh bergerak namun sebaliknya masih banyak para pelintas tak sabar untuk mencoba melintas.
“Ini yang kami larang sesuai SOP palang pintu KA.”
Ini sangat berbahaya hingga dirinya dengan cara apapun bergaya FM untuk memberikan aba – aba tangan serta gaya bahwa tanda yang saya lakukan merupakan warning, kata Sandi.(8/7)
Sementara Egy Eggy Purnama rekan Sandi Akbar yang merupakan pemberi tanda serta penerima informasi terkaitan kereta melintas mengutarakan, disiplin pengemudi saat tanda kereta itu tak diperkenankan bagi pengendara melintas, terlebih palang pintu sudah turun karena ini sangat berbahaya, tukasnya.
“Banyak kasus ada palang pintu sudah ditutup terjadi keeelakaan karena faktor para pelaku pengendara yang tergesa – gesa selain pelintas jalan tak mengindahkan apa yang sudah menjadi tanda dari petugas kami di pintu kereta.”, ucap Egy.
nanorame