Jakarta, sketsindonews – Bupati Kepulauan Seribu, Budi Utomo menyatakan bahwa tidak pernah ada penggusuran mushola. Hal tersebut diutarakan menanggapi beredarnya isu ada penggusuran mushola di Pantai Pasir Perawan, Pulau Pari.
“Sebenarnya tidak benar ada info tentang gusuran Mushola gusur, yang benar bahwa kita mengarahkan agar musholla yang akan dibangun pada lokasi yang tidak bermasalah,” jelasnya, Selasa (06/9).
Dijelaskan bahwa Mushola yang dipernasalahkan tersebut belum ada atau baru akan di bangun, lalu menurut Budi Utomo pembangunan tersebut di arahkan pada lokasi yang pasti tidak akan berubah penggunaannya.
“Musholla itupun bisa diangkat karena tidak permanen, jadi hanya digeser ke lokasi yang akan dijadikan lokasi binaan PKL, sehingga lebih tertata,” ujarnya.
Selanjutnya Dia mengungkapkan bahwa memang ada masalah di Pulau Pari, yakni semua wisatawan yang masuk pantai pasir perawan dikenakan biaya rp 5.000,-. Padahal menurutnya lagi, pantai itu milik publik.
“Jadi ada pihak yang tidak suka dengan sikap kita menertibkan hal tersebut. Padahal kami berencana akan mengembangkan pantai itu untuk kesejahteraan masyarakat juga,” ungkapnya.
Namun diakuinya bahwa masalah tersebut akan di bicarakan lagi bersama masyarakat agar mendapat solusi terbaik. Serta diharapkan agar media dapat berperan membantu info yang benar tentang masalah Pulau Pari.
“Saya optimis pasti bisa diselesaikan dengan baik, karena warga pulau mudah diajak bermusyawarah,” pungkasnya. (Eky)