Jakarta, sketsindonews – Tindakan debt collector atau penagih utang kerap menjadi sorotan publik. Perlakuan debt collector kepada nasabahnya yang tak jarang memaksa dan melakukan tindak kekerasan membuat masyarakat resah.

Hal tersebut masih dialami MS (52), dirinya hampir menjadi korban perampasan kendaraan di Jalan Lapangan Bola, Kebun Jeruk, Jakarta Barat.

Dia mengatakan, pada hari Selasa sore tanggal 15 Maret 2022, dirinya disatroni sejumlah debt collector saat dia sedang makan di sebuah warung makan.

“Mereka mengaku dari leasing (Mandiri Tunas Finance) jumlahnya kurang lebih lima orang, memang mobil tersebut sudah mau ditarik, karena diproses Pengadilan pihak leasing menang, tapi ketika saya minta surat kuasa, surat jalan dan surat dari Pengadilan, mereka gak bisa menunjukan satupun surat tersebut” katanya kepada Sketsindo saat ditemui di Kawasan Jakarta, Rabu (17/3/22).

Bahkan, salah satu dari mereka sempat menawarkan uang senilai Rp. 5 juta untuk memberikan mobil tersebut, namun MS tetap tidak mau memberikan mobil tersebut karena dirinya takut ini bisa menjadi pidana di kedepan hari terhadap dirinya.

“Mereka mau kasih saya uang lima juta asal mau menyerahkan mobil itu, tapi saya ga mau, nanti kalo kuratornya datang ke rumah saya, bisa kena pidana saya, karena debt collector itu ilegal, bertugas tapi ga bawa surat-surat” ucapnya.

MS meminta kepada Kapolres Metro Jakarta Barat, Komisaris Besar Ady Wibowo untuk mengungkap sejumlah debt collector tersebut, karena selama ini sudah meresahkan masyarakat, bahkan kerabatnya sudah ada yang menjadi korban perampasan dari oknum debt collector.

“Teman saya ada juga yang diambil mobilnya, karena dia takut sama debt collectornya, karena mereka rame dan seperti preman” pungkasnya. (Fanss)