Jakarta, sketsindonews – Penampakan malam hari ulah PKL Akbar yang mencapai ribuan membuat jalan sepanjang Masjid Akbar menjadi macet hingga sulitnya warga masuk kelingkungan baik apartemen, rusun hingga orang ingin masuk ibadah di Masjid Akbar juga terhambat.
Bahagiakah warganya, sepertinya iya. karena tak ada masyarakat dengan keberadaan PKL menjadi penghalang bagi sumber kemacetan di titik lingkaran Masjid Akbar setiap harinya menciptakan kesemrawutan kawasan.
parkir.liar.akbar.bunderan.doc
Sketsindonews.com mencoba menyusuri ruas jalan yang dipakai para PKL hingga parkir liar di putaran bunderan Akbar tak luput pula dijadikan sarana parkir yang hampir ribuan parkir kendaraan tutup jalan dengan sekali parkir 3.000 – 5.000 rupiah.
“Yah saya sulit bergerak, ujar Andrew penghuni apartemen. karena seluruh fasilitas hingga akses masuk sudah tidak ada ruang bagi penghuni di lingkungan kami”, ujarnya.(3/6)
“Sepertinya Pusat Kantor Komplek Kemayoran (PPKK) tak pernah bisa memberikan kenyamanan lingkungan area milik asset PPKK, yang selama ini membetikan ruang dan waktu bagi kesemrawutan lingkungan, padahal titik kawasan HBR. Motik, GSS (fly over) hingga hunian lingkungan menjadi pintu gerbang menuju “wisma atlet” dalam persiapan event terbesar Asian Games 2018″.
Sambung Andrew, padahal tahun lalu kawasan ini sudah bisa disterilkan namun kini semua titik pendestrian bagi publik telah di jadikan bagi kegiatan ekonomi non formal, telah menjadi fenomena setiap tahun terus terjadi lonjakan tinggi hingga pedagang daerah masuk di kawasan Kemayoran, pungkasnya.
Belum lagi hasil produk sampah yang setiap harinya jelang pagi sampah hasil PKL mencapai ratusan kubik dan terus meningkat setiap harinya PPSU tim oranges berjibaku membersihkan lingkungan siang hinggal larut jelang pagi (sahur) mereka lakukan penyapuan sampah untuk membahagiakan warganya dari produk sampah PKL.
reporter : inong