Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid merasa senang dengan rencana Anies Baswedan yang hendak menyampaikan pidato gagasan dengan tema “Meluruskan Jalan, Menghadirkan Keadilan” di GBK Senayan.
Ia berharap pidato itu tidak sekadar menjadi wacana dan jualan narasi politik semata. Akan tetapi bisa dibuktikan dengan tindakan yang nyata, salah satunya adalah dukungan Anies Baswedan membantu KPK menuntaskan dugaan tindak pidana korupsi Formula E.
“Seharusnya itu menjadi pidato yang sangat spektakuler, tapi akan sangat nyata kalau beliau bantu KPK selesaikan dugaan korupsi Formula E,” kata Habib Syakur kepada wartawan, Sabtu (6/5).
Sejauh ini kata Habib Syakur, banyak kalangan yang menilai bahwa Anies Baswedan banyak berbohong soal program dan narasi politik. Terlebih soal janji OKOCE, rumah DP 0% dan beberapa program kampanye di Pemprov DKI Jakarta yang masih jauh dari target pencapaian awal.
“Jangan marah kalau banyak yang berasumsi Anies hanya bisa berkata-kata saja tanpa mampu bekerja, kalau memang hanya sekadar pidato tanpa gagasan yang jelas soal pemberantasan korupsi,” ujarnya.
Habib Syakur memandang bahwa rakyat Indonesia sudah sangat dewasa melihat persoalan politik nasional. Mereka tidak akan mudah dikecoh dengan janji-janji dan narasi yang tak jelas arahnya.
“Rakyat sudah cerdas memilih siapa calon pemimpin nasional yang pantas. Tidak hanya sekadar pintar kata-kata, tapi perlu ada tindakan nyata, karena keadilan tidak sekadar narasi, tapi realisasi,” pungkasnya.
Rencananya, Anies Baswedan akan hadir dalam pidato kebangsaan yang digagas oleh Tim Relawan Amanat Indonesia (ANIES) di Tennis Indoor, kawasan GBK Senayan, Jakarta Pusat pada hari Minggu, 7 Mei 2023 pukul 13.00 – 16.00 WIB.
Sehari sebelum acara pidato, Anies menyampaikan bahwa ada gagasan yang akan disampaikan tentang prinsip demokrasi, dimana di dalamnya memuat gerakan implementasi keadilan sosial.
Hal ini disampaikan Anies pasca pihaknya merenungkan selama bulan suci Ramadan 1444 Hijriyah kemarin.
“Selama Ramadan 1444 Hijriah yang lalu, kami berkesempatan untuk tirakat, mendengar, membaca dengan mata hati, dan merasakan suasana terkini, kondisi terakhir rakyat,” kata Anies dalam tweetnya di akun @aniesbaswedan.
“Dari interaksi tersebut kami memperoleh keyakinan bahwa negeri ini membutuhkan perbaikan dalam banyak aspek kehidupan, terutama yg berkaitan dengan hadirnya keadilan sosial,” sambungnya.
Hanya saja, narasi soal keadilan sosial dan perbaikan kehidupan ini tidak dipaparkan secara jelas oleh Anies Baswedan.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus melakukan pendalaman terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek penyelenggaraan Formula E di Jakarta.
Juru bicara KPK, Ali Fikri telah menyatakan bahwa pihaknya masih terus mencari alat-alat bukti kuat untuk menentukan status hukum terhadap kasus tersebut.
“Tidak ada tenggat waktunya, proses itu kan dinamis berjalan sesuai alat bukti yang ditemukan ya,” kata Ali dalam keterangannya, Jumat (17/3).
Akhir tahun 2022, Anies juga telah dipanggil oleh tim penyidik KPK untuk memberikan keterangan terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi proyek Formula E tersebut.
Pada saat itu, Anies masih aktif sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia tiba di gedung merah putih KPK pada hari Rabu (7/9/2022). Anies diperiksa penyidik selama 11 jam, yakni sejak 09.30 hingga 20.30 WIB.
Dalam agenda pemanggilannya itu, Anies mengklaim sangat senang bisa membantu tugas KPK dalam membongkar kasus korupsi, termasuk ketika memang terjadi di dalam penyelenggaraan Formula E, ajang balapan mobil listrik kelas dunia yang diselenggarakan di Ancol, Jakarta Utara pada tanggal 4 Juni 2022 itu.
“Senang sekali bisa kembali membantu KPK dalam menjalankan tugasnya,” ujar Anies.