Jakarta, sketsindonews – PT. Kalbe Farma Tbk. memperkenalkan peran ONE Onco dalam mengedukasi masyarakat tentang penyakit kanker sejak dini.
Project Senior Manager ONE Onco, Yoppy Hadi Soeyanto mengatakan, pihaknya memenuhi hampir seluruh aspek dari empat pilar yang didorong oleh Kementerian Kesehatan terkait Hari Kesehatan Nasional (HKN).
“Mulai dari bagaimana peningkatan literasi akan kanker, bagaimana meningkatkan kesadaran untuk deteksi dini, memberikan kemudahan akses untuk pengobatan kanker khususnya di era pandemi ini. Kami ingin berkontribusi lebih banyak dalam empat pilar tersebut,” ujar Yoppy, Kamis (10/2/22).
Dijelaskan Yoppy, salah satu tugas utama (ONE Onco) adalah terus-menerus ingin meningkatkan literasi akan penyakit kanker di Indonesia. Pasalnya, pihaknya telah mengadakan lebih dari 100 webinar pada tahun lalu.
Mayoritas, Yoppy bilang, webinar tersebut membahas mengenai penyakit kanker dengan kasus terbesar, yakni kanker payudara, kanker serviks, kanker kolon, kanker prostat, kanker paru, hingga kanker darah.
Terkait telemedicine, ONE Onco telah terintegrasi dengan klikdokter.com untuk bisa memberikan pelayanan telekonsultasi tentang kanker dan nutrisi seputar kanker. Masyarakat yang telah menyadari pentingnya informasi kanker juga dipermudah untuk merencanakan pengecekan kesehatan di rumah sakit di tengah pandemi. Sebab, ONE Onco telah berkolaborasi dengan fasilitas kesehatan.
“Misalnya untuk masyarakat sudah aware untuk pap smear maupun USG payudara, namun khawatir untuk ke rumah sakit karena pandemi. Ekosistem kami memungkinkan untuk bisa memesan layanan skrining tersebut, tentu lebih mudah karena dengan website saja sudah terhubung dengan fasilitas kesehatannya, sudah bisa melakukan booking, bahkan bisa langsung pembayaran,” sambungnya.
Obat-obatan untuk terapi kanker sangat penting bagi para pejuang kanker. Kalbe Farma sendiri lebih dari 20 tahun memasarkan obat-obatan untuk terapi kanker, mulai dari kenoterapi, hormonal terapi, suporting terapi, terapi target, hingga imuno terapi.
“Sebanyak 30-40 jenis dan variasi kemasan obat-obatan terkait terapi kanker, menurut catatan kami membantu lebih dari sekitar 350 ribu pasien pada tahun 2020, dengan 1,2 juta unit kemoterapi. Sebagai catatan, di tahun yang sama ada sekitar 950 ribu kasus. Kita mewakili membantu 37 persen pasien yang membutuhkan kemoterapi,” pungkas Yoppy.