JPAS: Jika Stanting Di Indonesia Banyak Bisa Bahaya

oleh
oleh

Jakarta, sketsindonews – Tiga organisasi yakni Jakarta Bahagia (JB), Jaringan Pemberdayaan Anak Sehat (JPAS) dan Persagi DPD DKI Jakarta gelar Gebyar Posyandu dengan mengangkat tema isu Stanting, di Taman Benyamin Sueb, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (29/4/19).

Koordinator JB, Agus Supriyanto berharap lewat acara tersebut, kinerja Posyandu dapat dioptimalkan terutama untuk mengantisipasi isu stanting.

“Jadi peningkatan kapasitasnya SDM, upaya merevitalisasi posyandu supaya peran posyandu lebih di optimalkan lagi untuk isu-isu stanting,” ujarnya usai acara.

Melalui Perayaan Hari Posyandu Nasional ini, Agus berpesan agar tidak menganggap enteng isu stanting.

“Jakarta jangan menganggap enteng terkait stanting, karena ini persoalan yang ga bisa diobati tapi diantisipasi,” tegasnya.

“Kalau orang udah kena stanting kaga bisa di obati,” tambahnya.

Terkait pengangkatan tema isu stanting, Ketua JPAS, Wahyu menganggap penting, karena berkaitan dengan generasi.

“Kenapa kita konsen ke stanting karena yang sekarang dikategorikan sebagai dia mengalami stanting berarti secara fisik dia tidak berkembang sesuai umur, secara mental dia tidak berkembang sebagaimana umumnya,” jelasnya.

Dia menjelaskan, jika saat ini bayi lahir, 15 atau 20 tahun lagi, jika terkena stanting maka pertama badannya akan kerdil, lalu otak tidak berkembang atau tidak cerdas.

“Jika stanting di Indonesia banyak maka kedepan bisa bahaya,” tegasnya.

Untuk itu, Wahyu berharap isu stanting bisa menjadi perhatian setiap masyarakat serta pihak-pihak terkait, karena menurutnya problem stanting dapat dicegah sebelum anak itu lahir.

Pencegahan tersebut, jelas Wahyu dapat dilakukan sejak 1000 hari pertama terhitung sejak hamil dengan memperhatikan asupan gizi si ibu.

“Makanya peran posyandu penting, makanya kita mau tingkatkan agar kader Posyandu ini paham soal itu (stanting), akanya dia bisa menjelaskan kepada masyarakat,” pungkasnya.

(Eky)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.