Jakarta, sketsindonews – Kawasan Menteng secara geogerafis terbagi 2 dengan potensi wilayah yakni kawasan elite dan kawasan penduduk padat yang tergolong marginal, tentunya pemerataan penataan wilayah tidak timpang secara sosial, dan kultur ekonomi perlu di lakukan.
Lurah Menteng Agus Sulaeman terus melalukan terobosan keterkaitan ketimpangan salah satunya demgan upaya menggali potensi yang ada secara ekonomi mapan untuk merubah penataan wilayah agar seimbang.
agus.bantuan wakaf.hibah.menteng.doc
Menurut Agus Sulaeman, kondisi wilayah secara perlahan kita bangun 2 (dua) karakter Kelurahan Menteng berbeda, yakni : melakukan subsidi silang dari permasalahan yang ada dengan potensi, pungkasnya. (27/6)
Seperti yang baru kami lakukan salah satunya warga RW 05 Kelurahan Menteng Dalam sebut saja Ibu Litawati (45) telah memberikan bantuan dalam bentuk wakaf tanah seluas 110 M2 yang terletak di RT 10 – RW 08 Menteng Jaya dengan total harga mencapai 650 juta rupiah, ucapnya.
Proses ini hanya waktu singkat kami lakukan dalam proses wakaf serta bantuan dana kepada Musholah Nurul Huda yang terkena dampak Double- Double Track (DDT).
Hal yang sama juga memberi bantuan kepada Masjid Sirojul Huda (RW 08) yamg saat ini betlangsung renovasi sebesar 50 juta rupiah, bantuan Musholah Al’Inayah yang terkena dampak kebakaran senilai 50 juta.
Sehngga kata Agus Sule total bantuan wakaf dan hibah mencapai 750 juta rupiah bagi warga dalam pemerataan pembangunan melalui potensi wilayah, terang Agus Sule.
Lanjut Agus, terhadap korban kebakaran
dalam “recovey” warga secara phisik infrastruktur pihaknya juga melalukan subsidi silang dimana warga yang mampu elite (potensi) Menteng dapat memberikan bantuan bagi warga pasca kebakaran yang saat ini sudah kembali normal, jelas Agus Sule.
reporter : inong