Memetakan Potensi Intolerasi dan Radikalisme di Provinsi Jawa Barat

oleh
oleh

Jakarta, sketsindonews – Provinsi Jawa Barat merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, yaitu 48.220.094 jiwa (Rilis Data Kemendagri-31 Desember 2021) dan memiliki luas wilayah 35.377, 76 KM², terdiri dari 18 kabupaten dan 9 kota. 

Berdasarkan suku bangsa menurut data BPS (2010) penduduk Jawa Barat terdiri dari 71,87%  Sunda; 13,29%  Jawa; 6,20% Betawi; 4,22% Cirebon; 1,09% Batak; Minangkabau 0,63%; Lampung 0,22%; Banten 0,14%; Madura 0,10%; dan suku lainnya 0,99%. 

“Data dan angka itu menunjukkan keragaman kultur yang ada di Jawa Barat, termasuk juga keragaman agama dan penghayat kepercayaan yang ada di Jawa Barat ini,” kata Ketua DPD Vox Point Indonesia, Jawa Barat, V Jenni Retno, Jumat (1/9/22). 

Jawa Barat, menurut Jenni, mempunyai nilai-nilai sosio-kultural dan religi yang kuat untuk menghadapi gelombang radikalisme dan intoleransi yang muncul juga akibat berbagai persoalan diantaranya karena modernisasi. 

“Selain itu Jawa Barat juga mempunyai jejak historis keberkaitan dengan gerakan radikal di era 1942-1962 yang menamakan diri DII/TII yang dikomandoi Marijan Kartosuwiryo,” kata Jenni.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.