Jakarta, sketsindonews – Anggota Komisi X DPR RI, Anang Hermansyah sebut ide memantau komunikasi dosen dan mahasiswa oleh Menristek Dikti berlebihan dan missleading.
“Ini ide offside dan justru membuat gaduh ruang publik,” sebut Anang kepada sketsindonews.com, sabtu (09/6).
“Masalahnya dimana, solusinya apa. Itu gambaran dari gagasan pendataan nomer HP dan medsos mahasiswa dan dosen,” tambahnya.
Dari sisi teknis, menurut Anang rencana itu akan merepotkan, karena program ini merupakan pekerjaan di hilir.
Lanjutnya, saat ini saja ada 8 juta jumlah civitas akademika se-Indonesia yang terdiri dari 7,5 juta mahasiswa aktif, 300 ribu dosen/tenaga pengajar, dan tenaga non pendidik 200 ribu.
“Pertanyaannya, apakah 8 juta orang itu akan dipantau seluruhnya? Sisi teknis tentu akan sulit dan akan memakan biaya negara yang tidak kecil,” kata Anang.
Dia menyankan, sebaiknya, jika pemerintah serius menangkal faham radikalisme di Perguruan Tinggi (PT), segera dibuat sistem pencegahan yang dilakukan di hulu.
“Proses masuknya mahasiswa baru di PT harus dimanfaatkan untuk melihat jejak rekam calon mahasiswa,” saran Anang, serta disarankan juga agar orientasi Pengenalan Kampus harus dimanfaatkan untuk menjadi ajang penguatan karakter calon mahasiswa yang beroeintasi kebangsaan dan keIndonesiaan.
Selain itu, lanjutnya lagi, PT harus menjadi wadah yang maksimal bagi mahasiswa untuk meningkatkan kreativitas baik pembelajaran organisasi, olahraga maupun seni dan budaya. “Unit Kegiatan Mahasiswa harus dikuatkan dengan pelibatan maksimal seluruh mahasiswa,” ujarnya.
Lebih jauh Anang mengatakan bahwa Organisasi kemahasiswaan seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) harus menjadi pilar utama untuk menangkal faham radikalisme di lingkungan kampus.
Lalu, UKM di bidang dakwah kampus, juga menjadi tulang punggung untuk memastikan aktivitas keagamaan mahasiswa di lingkungan kampus beroreintasi faham keagamaan yang moderat dan berwawasan keindonesiaan.
“Upaya-upaya tersebut jauh lebih strategis dan berkelanjutan daripada mendata dan memantau komunikasi civitas akademika PT,” tandasnya.
(Eky)