Milad 72 Tahun GPII : Launching Harsono Tjokroaminoto Sebagai Pahlawan Nasional

oleh
oleh
banner 970x250

Jakarta, sketsindonews – Gerakan Pemuda Islam Indonesia, rencananya pada tanggal 02 Oktober 2017 akan menyelenggarakan Milad ke – 72.

GPII ssbagai Kader Ummat dan Bangsa melaksanakan Refleski perjalanan wadah bergerak kami yang 72 tahun.

banner 300x600

GPII organisasi yang didirikan oleh beberapa tokoh yang datang dari beberapa ormas islam ini dimaksudkan sebagai medium kaderisasi politik pemuda guna mengisi kemerdekaan republik Indonesia dengan nilai nilai luhur dalam islam, ujar Karman BM Ketua Umum GPII dalam rilisnya kepada sketsindonews. com. (30/9)

Di antara para tokoh yang kami maksud adalah Wahid Hasyim, Moh. Natsir, Anwar Tjokroaminoto, Harsono Tjokroaminoto, Anwar Harjono, Karim Halim, Ahmad Buchari, Djanamr Adjam, Sjadeli Muchsin, Adnan Sjahmi, Masmimar, Sjarwani, Anton Timur Jaelani, Moefrani Mokmin dan lain lain.

Untuk memperingati dan lebih menginternalisasi semangat pendirian Organisasi ini, untuk itulah kami Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) memperingatinya dengan mengambil tema “Membangun Sinergi Untuk Indonesia ; Islam Yes NKRI Yes”, jelas Karman

Dan di dalam kesempatan yang berharga ini, kami ingin mengusulkan salah satu kader terbaik ummat dan bangsa ini, Senior kami untuk menjadi salah satu Pahlawan Nasional.

Inilah sosok Harsono Tjokroaminoto, Ketua Umum Pertama Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII)

Harsono Tjokroaminoto lahir di Madiun, 24 April 1912. Adalah ketua umum pertama Pucuk Pimpinan Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII). Seorang pejuang dan tokoh politik Indonesia yang berhaluan nonkooperatif dengan Belanda. Putra Haji Omar Said Tjokrominoto.

Tokoh besar yang menjadi Guru Soekarno, Semaoen, Alimin, Muso, Soekarno, Kartosuwiryo, bahkan Tan Malaka.

Harsono adalah anak Ketiga dari lima bersaudara. Dua kakanya adalah Netty Utari dan Anwar Tjokroaminoto. Dan dua adiknya bernama Siti Islamiah dan Suyud Achmad Tjokroaminoto.

Harsono mengenyam pendidikan umum di ELS dan MULO. Selain sekolah umum yang disiapkan oleh Belanda, Harsono muda juga sangat tekun menuntut ilmu agama, dengan mendatangi pesantren pesantren.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.