Wasekjen MUI bidang hukum dan HAM, Ikhsan Abdullah mengakui pihaknya pernah menerima surat ancaman dari pelaku pada bulan Juli 2022. Namun pihaknya tidak mau menemui.
“Yang terakhir dia mengirim surat ancaman tetapi kemudian karena surat ancaman itu, jadi tidak ditemui oleh staf yg pernah nerima surat itu karena ada ancaman membawa pisau kan.” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (2/5/23).
Ikhsan memaparkan alasan pelaku ingin bertemu Ketua MUI karena merasa dirinya (pelaku) sebagai Tuhan.