Jombang, sketsindonews – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Zulkifli Hasan menegaskan sesungguhnya Indonesia tidak ada lagi keraguan dalam bentuk negara, yakni Pancasila merupakan keputusan final sebagai dasar negara.
Menurut Zulkifli, Pancasila merupakan satu dasar yang kokoh karena telah terbukti sudah melalui pergolakan baik dalam tahap pembentukan hingga urusan di dalam negara.
” Bilamana ada yang mengatakan bahwa Kebhinnekaan Indonesia mulai terancam hal itu tidak benar, karena jelas Pancasila itu merupakan hal yang final tidak bisa diganggu gugat,” ujar Zulkifli dalam pemaparannya di pembukaan Halaqoh Internasional, Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Senin (21/5).
Politisi asal Tanjung Karang Lampung ini menilai maraknya keributan dan gerakan radikalisme yang ada di Indonesia saat ini, diakibatkan dari kurangnya pemahaman implementasi nilai demokrasi sesungguhnya.
” Implementasi inilah yang menjadi kunci harus diterapkan dengan benar. Bukan sistem saja yang harus dibenarkan, karena saat ini jelas Pancasila itu kuat dan sakti tetapi mengalami inkoherensi yang berdampak kuatnya liberalisme dan kapitalis,” tuturnya. (22/5)
Dampak dari implementasi yang tidak maksimal, lanjut Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengungkapkan akan menimbulkan kesenjangan, oleh karena itu semua harus melihat dasar yakni Pancasila dan Undang-Undang dasar negara Republik Indonesia1945.
” Bilamana ada yang menilai demokrasi pancasila ini sudah tidak bisa dipergunakan, hal itu jelas tidak sesuai karena menurut beberapa survei lebih dari 70% di Indonesia menilai Demokrasi Pancasila masih ideal untuk dipergunakan,” terangnya.
Dirinya menambahkan dalam sistem demokrasi, media massa memiliki peran vital dalam membangun bangsa negara, akan tetapi pihaknya mengingatkan peran media haruslah tetap independen bukan menjadi motor tim sukses salah satu tokoh politik.
” Media Massa main stream harus berimbang dan bijak bilamana sarat akan kepentingan di dalam demokrasi ini dikhawatirkan masyarakat akan tidak percaya lagi terhadap pemberitaan yang dipublikasikan,” pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan dasar Pancasila itu merupakan harga mati dan tidak bisa digantikan.
” Di PKB maupun GP Ansor sudah jelas NKRI itu harga mati dan sebagai garis hidup kemajuan indonesia, siapapun yang melakukan perlawanan dan menolak kami siap membela,” tegas Cak Imin panggilan akrab Abdul Muhaimin Iskandar.
Cak Imin menuturkan dengan adanya Pancasila yang telah berhasil melahirkan demokrasi, tentunya hal tersebut bukan hanya telah menciptakan satu sistem baru tetapi telah membuat satu sistem kemajuan ekonomi berbangsa dan bernegara juga.
Tetapi, dirinya mengaku menyayangkan meski sistem demokrasi Indonesia sudah terbentuk, akan tetapi sistem ini semakin hari kian mahal untuk menciptakan satu rasa keadilan.
” Sistem demokrasi yang dibangun ialah cita – cita ideal bangsa untuk menciptakan kemajuan ekonomi dan pembangunan berbangsa.”
Sayangnya sistem yang adil semakin hari semakin mahal untuk didapatkan, sindirnya.
Menilai hal tersebut, dirinya menuturkan bahwa sistem dan pengimplementasian demokrasi perlu disempurnakan agar tidak dapat diganggu gugat oleh pihak tertentu.
” Sistem yang ada saat ini perlu disempurnakan. Pancasila ialah kunci dari demokrasi, jadi bilamana ada yang tidak pancasila. Faham yang mengkritisi tersebut tidak paham,” paparnya.
Dirinya juga meminta kepada seluruh umat Islam khususnya Umat NU dan Ansor tidak meributkan akan adanya pihak yang mengkritisi pancasila dan demokrasi yang mempergunakan cara cara radikalisme, akan tetapi lebih baik untuk mengambil hikmah positif akan apa yang telah dilihat.
redaksi