sketsindonews – Sesuai Ketetapan aturan KPU Pusat, Kampanye Pilpres 2019 dimulai Oktober 2018 – April 2019. Artinya kampanye Pilpres 2019 sudah tidak lama lagi waktu pelaksanaannya.

Persiapan untuk Mengusung Pakde Jokowi “Dua Periode” menjadi kewajiban & tanggungjawab kita bersama sebagai Relawan Jokowi. Elektabilitas Pakde Jokowi menurut sejumlah lembaga survey ternama masih berkisar 50% ke atas, ini menandakan masyarakat masih optimis akan Kepemimpinan Jokowi ke depan.

Padahal Kepemimpinan Jokowi sudah didera dengan “kesan – pesan” dari pertarungan Pilkada DKI Jakarta 2017 yang lalu, dimana Jokowi terkesan mendukung paslon Ahok – Djarot padahal tidak demikian faktanya dengan sejumlah bukti – bukti yang ada salah satunya yaitu tidak sedikit pun mengintervensi kasus penistaan agama oleh Ahok, yang dihukum 2 tahun penjara dengan berjalannya proses pengadilan yang relatif fair play.

Desas desus yang beredar peluang Jokowi berat untuk menghadapi Pilpres 2019 yang dimulai dari bulan Oktober 2018 bertepat dengan Pileg & imbas dari Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun sekali lagi, Kepemimpinan Jokowi masih disukai oleh masyarakat dengan performa 50% keatas.

Jokowi relatif berhasil melakukan pembangunan infrastruktur diseluruh Indonesia dengan memanfaatkan dana investasi luar negeri yang relatif tidak dikorupsi dengan pengawasan ketat. Pembangunannya menitikberatkan pada “Paradigma Indonesia Sentris” yaitu membangun diluar pulau jawa khususnya didaerah tertinggal di Kawasan Indonesia Timur serta daerah perbatasan pinggiran, juga menambah rasa percaya masyarakat didaerah tertinggal pinggiran pada Kepemimpinan Jokowi. Ini salah satu modal politik daripada PakDe Jokowi maju pada Pilpres 2019.

Sementara itu pihak Internasional juga melihat Kepemimpinan Jokowi masih menjanjikan untuk menjaga stabilitas kawasan Asia Tenggara yang relatif dipandang masih baik & wajar ditengah – tengah situasi ekonomi dunia yang lagi melesu diseluruh dunia, pertumbuhan ekonomi RI masih berkisar diatas 5% menurut laporan terbaru World Bank & IMF pada tahun 2017.

Memang ada kenaikan jumlah hutang luar negeri karena pembangunan infrastruktur namun pembangunannya kelihatan hasilnya salah satunya dengan dibangunnya pelabuhan (membangun Poros Maritim Dunia) & penambahan rasio ruas jalan diseluruh Indonesia. Hanya yang mungkin belum terlaksana secara awalan dengan baik yaitu belum berjalannya “Revolusi Mental”, masih tergopoh – gopoh, sekiranya itu kritik yang fair play bagi kita semua.

Kekuatan massa Pakde Jokowi salah satunya yang paling utama selain dukungan Parpol yang ada di kabinet saat ini ialah para Relawannya yang dikenal sebagai Relawan Jokowi. Memang saat ini Relawan Jokowi sepertinya terpisah kurang solid kurang harmonis hubungannya karena faktor Pilkada DKI Jakarta 2017 yang kemarin. Ada yang mendukung paslon No.1 (AHY – Silvi), ada mendukung paslon No.2 (Ahok – Djarot) & mendukung paslon No.3 (Anies – Sandy), dengan kemenangan Paslon Anies – Sandy pada Pilkada DKI Jkt 2017 pada putaran kedua. Dinamika yang begitu kencang kemarin serta dampaknya sampai sekarang masih terasa kuat ke seluruh Indonesia, namun lambat laun hal itu bisa mencair seiring waktu & agenda Pilpres 2019 yang sudah didepan mata.

Relawan Jokowi perlu segera berbenah diri melakukan Komunikasi-Rekonsiliasi-Konsolidasi-Unity, lupakan segala perbedaan yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Peringatan 3 tahun masa Kepemimpinan Jokowi – JK pada bulan Oktober 2017 nanti menjadi ajang bagi semua Relawan Jokowi untuk berkumpul kembali segera rapatkan barisan untuk Pilpres 2019.

Ayo Relawan Jokowi, segera “Move On” lagi untuk memenangkan Pakde Jokowi menjadi “Dua Periode” dengan modal “Mental Pemenang Pilpres 2014” agar segala Cita – Cita kita sebagai Relawan Jokowi yang termaktub didalam Program Nawacita bisa berlanjut sampai tahun 2024, dimana hal ini sebagai bagian dari Perjuangan Kita Bersama untuk Menegakkan Kedaulatan Rakyat. Sekiranya Rasa & Semangat Optimistis perlu dibangkitkan kembali. Salam Dua Periode untuk PakDe Jokowi !!!

Oleh: Jove Manukoa (Relawan Jokowi – JK)