Rumah Gerakan 98 Memberikan Award “Merawat Kebangsaan” Kepada 8 Tokoh Bangsa

oleh
oleh
banner 970x250

Jakarta,sketsindonews – 72 tahun Indonesia telah bangkit dari penjajahan. Pembacaan proklamasi pada 17 Agustus 1945 menjadi titik awal Indonesia berdiri sebagai sebuah negara.

Jauh hari sebelum proklamasi, Organisasi Budi Utomo (BU) didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh para mahasiswa STOVIA di Batavia. Tiga tahun setelah berdirinya Budi Utomo, yakni tahun 1911 berdirilah Sarekat Dagang Islam ( SDI ) di Solo oleh Haji Samanhudi. Setahun kemudian berdirilah Indische Partij (IP) di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh Tiga Serangkai, yakni Douwes Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat.

banner 300x600

Dan setelah itu berdiri banyak organisasi-organisasi yang menjadi cikal perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Melompati peristiwa-peristiwa bersejarah, Soeharto menjadi presiden terlama Indonesia selama 32 tahun dan pada 21 Mei 1998 akhirnya harus turun dari jabatannya atas desakan dari Mahasiswa yang menduduki gedung parlemen. Rezim otoritarian itu akhirnya tumbang.

19 tahun proses reformasi berjalan, dan tentu mengalami pasang surut. Untuk itulah kami yang ketika tahun 1998 tergabung dalam berbagai macam organ gerakan seperti Forum Kota, Famred, FKSMJ, Forbes, Gempur, dan banyak organ lainnya saat ini bergabung kembali dalam wadah yang kami namakan Rumah Gerakan 98 Agar dapat mengawal proses Reformasi yang masih bergulir, agar bangsa ini kembali sesuai dengan cita-cita proklamasi dan juga Trisakti yang dikumandangkan oleh Sang Proklamator Bung Karno.

Gerakan Reformasi 1998 telah berhasil mendesak MPR RI dalam Sidang Istimewa 13 November 1998, untuk melahirkan Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Kemudian pada 1999, DPR dan Pemerintah menindaklanjuti dengan menyusun UU No. 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi. Lalu dilanjut dengan menyusun Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 mengenai pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Rumah Gerakan 98 melalui Ketua Umum Bernard Ali Mumbang Haloho
menyatkan, RG 98 telah mengidentifikasi persoalan bangsa saat ini ada tiga hal.

Pertama, Fundamentalisme agama. Jika kita melihat beberapa waktu belakangan, proses reformasi diciderai dengan maraknya aksi intoleransi, ancaman perpecahan, yang dilakukan oleh sebagian kecil kelompok yang sebenarnya kelompok tersebut merupakan minoritas, namun karena ada kekuatan besar di belakangnya, suara intoleransi tersebut terdengar lantang, dalam tulisannya.(11/8)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.