Jakarta, sketsindonews — Apa yang terjadi tak ada hujan atau angin under pass Gandhi School alami genangan, warga melihat sangat heran under pass tergenag sejak tanggal 9 – 12 September 2018.
2hantu.air.underpass.gandhi.kmy.doc
Apa penyebabnya, “kok muncul ada banjir genangan terjadi karena saluran dan infratstruktur kawasan terutama saluran pembuangan tak berjalan, padahal sudah sejak lama under pass Gandhi School selalu bermasalah”.
Pemerintah dan PPKK hingga saat ini tak bisa menyelesaikan persoalan ini dan lagi – lagi yang menjadi persalahan hanya pompa air yang rusak tak berfungsi, sampai kapan persoalan dranase ketergantungan pompa air, ujar warga Kebon Kosong Hendra. (45).
“Kasus ini terus berulang, apalagi tak ada hujan, untung saja Asian Games sudah selesai sehingga tidak menjadi sorotan publik, pungkas warga.
Sementara pihak berwenang masih menduga dan heran kenapa terjadi rembasan sehingga air bah genangan muncul seperti hantu bahwa kemungkinan besar musim hujan mendatang kawasan itu akan lebih terendam.
Pantauan sketsindinews pemerintah melalui Camat Kemayoran Herry Purnama bersama Sudin Damkar Jakarta Pusat dalam antisipasi awal hanya melakukan penyedotan dengan petugas sebanyak 80 personil mengeringkan kawasan under pass tersebut.
Kata Harry Purnama, mengakui genangan air terjadi sejak hari Minggu (9/9) meskipun volumenya semakin menurun karena terus dilakukan penyedotan hari ini.
Penanggulangan menyedot air di lakukan Sudin Pemadam Kebakaran, Sudin Binamarga, Sudin SDA dengan mengerahkan mesin pompa sebagai cara, tukasnya.
Lagi – lagi ulahnya pompa rusak yang di miliki pihak Pusat Komplek Ksmayoran (PPKK) saat ditanya awak media, ucap Herry. (12/9)
Antisipasi air kita sedot dan langsung dialirkan ke Kali Sentiong.
Entahlah, mungkin saja ada rembesan air dari beberapa gedung yang mengelilingi under pas ini. Tapi kita belum tahu dan akan dalami dugaan adanya rembesan ini,” terangnya.
Pihaknya juga menyarakan agar Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) menyerahkan pengelolaan pompa pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta jika memang tidak dapat mengatasi masalah genangan yang sering terjadi di underpass tersebut.
Dengan nada kesal Herry menyarankan, “kejadian seperti sudah berulang kali terjadi, dan sudah 4 kali kasus sedot menyedot under pass Gandhi.
Dan tak pernah ditangani dengan baik, dirinya berharapn serahkan saja asset ke Pemprov DKI Jakarta milik PPKK dari pada tak bisa menangani.
Selidik punya selidik Kepala Divisi Pemeliharaan Air, Ahmad Suryadi mengatakan bahwa pompa untuk penyedotan dalam kondisi rusak akibat tersumbat sampah dari pedagang yang biasa kumpul di area PPKK.
“Saat nyedot air, banyak sampah yang menyangkut sehingga merusak mesin,” tungakasnya.
Masih kata Ahmad, rencana penyerahan aset pompa di under pas kepada Pemprov DKI Jakarta sebenarnya sudah masuk tahap perencanaan. Namun semua kebijakan tersebut tergantung dari para pemimpin baik PPKK dan Pemprov DKI Jakarta.
Hingga sekarang inipun hanya batas wacana tanpa kejelasan tanpa akhir hanya karena soal pompa air tak pernah selesai antara PPKK dan Pemprov DKI.
reporter : inong