Anggota MPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta agar pemerintah pusat maupun daerah menjadikan keadilan sosial sebagai acuan pembangunan.
“Pembangunan tanpa adanya prinsip keadilan dan pemerataan sosial hanya akan melebarkan jurang ketimpangan sosial. Saat ini, segelintir orang menguasai begitu banyak sumber daya alam kita, sementara masih banyak rakyat yang hidup di ambang kemiskinan,” kata Netty dalam sosialisasi empat pilar MPR RI di Kab Indramayu, pada Jumat, (3/3/23).
“Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah perkara besar yang menjadi tanggung jawab negara. Saat ini kita masih harus berjuang merealisasikannya di tengah melebarnya jurang ketimpangan sosial,” katanya.
Selama ini, kata Netty, Pancasila hanya dijadikan slogan-slogan untuk mengumpulkan orang. Pancasila, katanya belum maksimal dijadikan sebagai pedoman untuk mengelola setiap sumberdaya bangsa dan negara Indonesia.
“Jangan jadikan Pancasila hanya sebagai slogan untuk melegalitas diri atau kelompok sebagai yang paling Pancasialis dan memojokkan pihak lain sebagai anti Pancasila,” ujarnya.
Nilai-nilai Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan sesanti Bhineka Tunggal Ika, tambahnya, harus menjadi tameng bangsa Indonesia dalam menghadapi perubahan lingkungan global.
“Sektor ekonomi, politik, sosial budaya, kesehatan dan iklim global terus berubah secara dinamis. Empat pilar ini harus menjadi benteng yang membuat bangsa Indonesia tetap pada jati diri dan karakternya, bukan malah membebek pada budaya dan perilaku yang tidak sejalan dengan nilai luhur bangsa.” Tambahnya.