Home / Lifestyle / Kesehatan / Waspadai Penularan Penyakit Sifilis, Ini Kata Kabid Perempuan dan Anak DPP PEKAT IB Mey Tania
Kabid Perempuan dan Anak Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu ( PEKAT IB) Mey Tania

Waspadai Penularan Penyakit Sifilis, Ini Kata Kabid Perempuan dan Anak DPP PEKAT IB Mey Tania

Kabid Perempuan dan Anak Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB) Mey Tania, menghimbau agar lebih berhati-hati dan meningkatkan pengetahuan terhadap penularan penyakit Sifilis dan pencegahannya untuk mengetahui kasus secara dini terutama pada ibu-ibu rumah tangga.

Treponema Pallidum atau lebih dikenal di masyarakat dengan sebutan Sifilis atau raja singa adalah bakteri yang bisa menginfeksi pada kulit, mulut, dan alat kelamin juga sistem saraf atau jenis lainnya di sebut infeksi menular seksual (IMS) yang bisa mengakibatkan kerusakan serius pada sistem saraf serta organ lainnya termasuk jantung.

“Infeksi terjadi karena adanya kontak seksual dengan tidak mengetahui riwayat kesehatan sebelumnya,” terang Mey.

Mey memaparkan bahwa penyakit ini juga bisa tertular lewat celah luka pada kulit setelah penggunaan toilet yang sama, kamar mandi, pakaian atau peralatan makan, gagang pintu, kolam renang atau permandian air panas.

Mey menambakan bahwa salah satu dari penyebab umum ditularkan sifilis adalah saat melakukan hubungan seksual bebas, oral seks dan anal seks.

“Gejala awal timbulnya ruam, gatal dan luka pada area alat kelamin juga meliputi demam, kelenjar getah bening yang membengkak radang tenggorokan, sakit kepala, menurunnya berat badan, nyeri otot serta cepat lelah,” paparnya.

Lebih jauh Mey, memaparkan bahwa penyakit ini terbagi kepada 4 tahapan, yakni

–  Taha Primer
Adanya luka yang tidak menimbulkan rasa sakit yang sering muncul di tengah di saat bakteri bisa masuk ke dalam tubuh.

– Tahap Sekunder
Ditandai dengan adanya ruam yang muncul selama 2-12 minggu setelah luka berkembang dan terkadang bahkan sebelum sembuh.

3. Tahap Tersier
Jika diobati maka organ akan maju ke tahap laten setelah  seseorang terinfeksi.

4. Tahap Laten
Sifilis tidak menimbulkan gejala akan tetapi bakteri ada dalam tubuh penderita.

“Penyakit yang di alami oleh orang dewasa akan tetapi bisa ditularkan pada anak-anak dari orang tuanya,” ucapnya.

Lebih jauh Mey mengungkapkan bahwa kasus ini meningkat dengan signifikan khususnya pada anak-anak hingga mencapai 70 persen dalam 5  tahun terakhir.

“Pada tahun 2018 kasus sifilis tercatat mencapai total 12.484 kasus, jumlah ini terus meningkat dan menjadi 20.783 kasus pada tahun 2022. Setiap tahun ada penambahan rata-rata 17-20 ribu kasus,” papar Mey.

Lebih jauh, Mey mengungkapkan bahwa hingga saat ini jumlah pasien yang mendapatkan pengobatan yang seharusnya masih sangat rendah.

Dimana hanya 41 persen penderita yang menjalani pengobatan. Sementara sisanya 60 persen tidak mendapatkan pengobatan dan berpotensi menularkan.

Serta menimbulkan dampak cacat pada anak oleh ibu hamil yang masih dalam kandungan melalui plasenta dan aliran darah hingga sistem saraf lainnya.

“Stigma unsur malu oleh si penderita berpotensi untuk tidak mendapatkan perawatan dan pengobatan,” kata Mey.

Adapun langkah dari pencegahan penyakit sifilis adalah dengan tidak berhubungan sex bebas dengan berganti-ganti pasangan dan memakai alat kontrasepsi. “Melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi dini penularannya,” pungkasnya.

(Eky)

Check Also

Pj. Gubsu Didesak Rapikan Carut Marut Birokrasi Pemprovsu

Temuan carut marut sistem birokrasi warisan Edy Rahmayadi membuat Penjabat (Pj) Gubernur Sumut (Gubsu) Hasanuddin …

Watch Dragon ball super