Wajah kecil itu hampir saja punah
Hilang ditelan asap pabrik kota ini
Kuning langsatnya telah kelam tercemar limbah para penyampah
Namun, selalu…ia sunggingkan seulas senyum penawar pahitnya kehidupan
Wajah kecil yang tak pernah padam ketika lilin kehabisan sumbunya
Yang tak kalah bersinar dikala mentari menghujat kulit keriput para pinggiran
Setiap malam ia akan selalu selipkan bisikan yang hanya mampu menembus langit malam..tapi tidak dinding sang hartawan
Wajah kecil yang selalu kulihat
Yang kuduga jelmaan malaikat
Sayapmu…hanya aku dan Tuhan yang lihat
Tanpa perlu mengepak…engkau tetaplah malaikat
Author : Halimah Diah