Politisi sekaligus musisi ini menilai konser SID merupakan bentuk kebebasan berkspresi yang bukan menggunakan aksi kekerasan. Oleh karenanya, imbuh Anang, tidak ada alasan bagi aparat untuk bersikap berlebihan.
“Aparat harus bisa membedakan kekerasan dengan musik keras,” tegas Anang.
Lebih lanjut dia mengatakan langkah aparat tersebut tentu harus dikonfirmasi apa motif dan tujuannya. Menurut dia, jika aparat bertujuan sebagai langkah preventif tentu menjadi lain persoalannya.
“Ini kan dipicu soal polemik reklamasi di Bali yang telah berlangsung bertahun-tahun itu. Semestinya persoalan ini segera diselesaikan. Jangan dibiarkan menganga seperti ini,” ingat Anang.