Sajak Sebatang Lisong Karya WS Rendra

oleh
oleh

Dan di langit;
para tekhnokrat berkata:

bangsa kita adalah bangsa yang malas,
bahwa bangsa mesti dibangun;
mesti di up-grade,
disesuaikan dengan teknologi yang di import!

Gunung-gunung menjulang.
Langit pesta warna di dalam senjakala.
Dan aku melihat,
protes terpendam,
terhimpit di bawah tilam.

Aku bertanya,
tetapi pertanyaanku 
membentur jidat para penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidak-adilan terjadi disampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan
termangu-mangu di kaki dewi kesenian.

Bunga-bunga bangsa tahun depan,
berkunang-kunang pandang matanya,
di bawah iklan berlampu neon,
berjuta-juta harapan ibu dan bapak,
menjadi gemalau suara yang kacau,
menjadi karang di bawah muka samudra.

Kita mesti berhenti membeli rumus-rumus asing.
Diktat-diktat hanya boleh memberi metode,
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.
Kita mesti keluar ke jalan raya,
keluar ke desa-desa,
menghayati sendiri semua gejala,
dan menghayati persoalan yang nyata.

No More Posts Available.

No more pages to load.