Kau berpidato memantik amarah
Kau beretorika dan sumpah serapah
Kau teriakkan yel-yel dengan mata merah
Kau cekoki massa dengan benci limpah-ruah
Aku yakin kau tak lupa tempat lahirmu
Aku yakin kau tak lupa handai tolanmu
Aku yakin kau tak lupa para gurumu
Aku yakin kau tak lupa para tetanggamu
Tetapi nafsu kekuasaan lebih penting
Ketimbang hidup saling berdamping
Kau sebar kebohongan tanpa tedheng aling-aling
Tak peduli, tingkahmu ibarat maling teriak maling
Bukan kali ini saja kau hinakan negeriku
Bukan kali ini saja kau umbar sinisme dungu
Bukan kali ini saja kau rekayasa tafsiranmu
Bukan kali ini saja kau tuding orang semaumu
Apakah kau masih pura-pura lupa
Para pendiri negeri ini beraneka?
Bertaruh nyawa untuk bangsa
Menegakkan dwiwarna, menghormati bhineka tunggal ika