“Sebenarnya kami itu ingin bertanya kepada PB (Pengurus Besar) berapa sih pelatih yang ada? Berapa sih pelatih yang sudah memiliki sertifikasi nasional, berapa yang internasional, atau berapa yang belum punya sertifikasi sama sekali? Tapi, kami tidak pernah bisa mendapat data itu, padahal kami sudah mengajukan permintaan ke PB berulang kali,” tutur dia.
Marheni menambahkan cabang panahan menjadi salah satu prioritas yang wajib dikembangkan atas instruksi Presiden Joko Widodo setelah Indonesia mampu kembali mengirimkan atlet di ajang Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
“Kenapa kami pilih panahan? Sudah beberapa kali kami menawarkan ke PB-PB yang ada tapi nggak ada yang mau. Akhirnya panahan bersedia, dan apalagi cabang panahan kini menjadi prioritas atas perintah langsung Pak Presiden Joko Widodo,” paparnya.
Suyadi Prawiro selaku Kepala Bidang Pelatih pada Asisten Deputi Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan mengakui sulitnya berkoordinasi untuk mencari database pelatih di Indonesia. Padahal, peran pelatih sangat strategis untuk pembinaan prestasi olahraga Indonesia.