Ia pun menjekaskan organisasi Gafatar yang diketahuinya semenjak Tahun 2013 hanya memiliki kegiatan program bercocok tanam dan sempat diminta oleh dinas terkait sebagai penyuluhan pertanian.
“Saya kenal Pak Musadek dan Pak Mahfus pesannya kearifan lokal harus dijunjung tinggi. Mereka datang ada surat pindah, program ada,” ujar saksi.
Bahkan, Simpai memberikan kesaksian ada beberapa pemeluk agama yang di yakini oleh masyarakat lokal di Kalimantan dan jumlah penduduk tercatat mencapai 1400 kepala keluarga. Tak hanya itu, dia juga terancam akan dicopot dari jabatannya apabila tidak mengusir organisasi yang diduga telah menyimpang.
“Islam ada, Kristen ada, Budha ada. Penduduk 1400Kk dan saya diminta untuk mengusir tetapi saya tidak mau. Saya diancam akan dicopot oleh dinas, saya masih kepala sekolah,” terangnya. (Dw)











