Panglima TNI: Kemerdekaan Indonesia Tak Lepas Dari Peran Rakyat Termasuk Ulama dan Santri

oleh
oleh

“Setelah kemerdekaan, para ulama dan santri ada yang kembali ke pesantrennya masing-masing, namun ada pula yang berdagang, berkarya dan sekolah. Sebagian dari mereka terpanggil untuk menjaga keamanan rakyat, maka dibentuklah Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang saat ini kita kenal dengan TNI,” jelasnya.

Tidak mungkin para ulama akan merusak kebhinekaan dan merusak Pancasila. TNI, ulama, dan santri tidak bisa dipisahkan, dengan pimpinan pertamanya seorang santri yaitu Jenderal Sudirman, menurutnya, adalah seorang guru agama.” ujarnya.

Turut hadir pada acara tersebut, Pangkostrad, Asren, Aspers, Aslog, Askomlek, Aster Panglima TNI, Kabais TNI, Kapuspen TNI, Pangdam III/Siliwangi, Dankodiklat TNI AD, Dansesko AU, Pangdivif 1 Kostrad, Danpussenif, Danpussenkav, Danpussenarhanud, Danseskoad, Kadisjasad, Bupati Tasikmalaya, Walikota Tasikmalaya, Danlanud Wiryadinata, para Asisten Kasdivif 1 Kostrad dan para Komandan Satuan Jajaran Brigif Raider 13/Galuh. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.