“Freeport punya tipu dari CSAR hingga MOU dengan berbagai pihak dicanangkan. Mulai dari Polisi, kampus, Klub Sepak Bola, organisasi Jurnalis, Bahkan oknum Jenderal TNI,” paparnya.
Hanya dengan praktik suap secara halus itulah, Freeport dapat sebebasnya melakukan apa saja, dan sejarahnya, kata Vincent, rezim orba cenderung ikut maunya perusahaan yangvkini mayoritas pemegang sahamnya tak lain anak presiden Trump di Amerika.
“MAI berharap rencana pemerintah untuk mengatur secara hukum positif terkait dana liar perusahaan, harus mengatur sebaik mungkin agar prilaku semacam Freeport tak terulang lagi di kemudian hari,” tandasnya.