“Longmarch dilakukan sebagai simbol perlawanan dan bentuk kesungguhan kaum buruh untuk memperjuangkan upah layak,” kata Riden.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, pada tanggal 10 November 2017 sekitar 20 ribu buruh akan melakukan aksi unjuk rasa di Istana Negara dan Balai Kota DKI Jakarta. Aksi ini mengusung isu cabut mandat Gubernur dan Wakil Gubernur pembohong, menolak upah minimum berdasarkan PP 78/2015 dan menuntut revisi, serta turunkan harga sembako, listrik, dan lain sebagainya.
(*/Red)