Tanpa di sadari kita di paksa memiliki segala apa yang di sediakan oleh kemajuan jaman tanpa memperdulikan orang lain. Maka tidak aka nada ubahnya kita ini seperti binatang bahkan mungkin lebih buruk lagi (ay. 12).
Oleh karena itu sebagai orang Kristen yang mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat, tentu kita harus bijak dalam menyikapi hal-hal yang tersebut di atas, sebagaimana Rasul Petrus menuliskan agar kita menggunakan akal pikiran bukan naluri nafsu kita.
Dapat kita lihat bagaimana dunia disekitar kita menyuguhkan pemandangan yang menggoda kita untuk menikmati kebahagiaan dan kenikmatan dengan uang, seks, konsumeriseme, hedonisme. Seakan-akan itu adalah jawaban untuk kebahagiaan kita.
Namun sebagai seorang Kristen, bagaimana kita teguh pada konsep sebagaimana Tuhan Yesus ajarkan “Berbahagialah mereka yang yang tidak melihat, namun percaya” (Yoh. 20: 29b).






