Jadi kata Musni, pengangguran yang banyak terjadi di Jakarta dan di berbagai daerah di Indonesia, bukan akar masalah tetapi dampak dari kurangnya pendidikan dan tidak adanya kepakaran (keahlian) kerja dan bisnis.
Jika generasi muda yang mempunyai pendidikan tinggi dan memiliki kepakaran (skill), pasti tidak akan menjadi pengangguran. Bisa jadi seorang pemuda tidak mempunyai pendidikan tinggi, tapi jika memiliki suatu kepakaran, maka pasti yang bersangkutan tidak akan menganggur karena pasti diperlukan perusahaan atau bisa membuka usaha sendiri.
Begitu juga kemiskinan dan keterbelakangan, saya meyakini merupakan dampak dari tidak ada pendidikan dan tidak ada pula kepakaran. Kalau mempunyai pendidikan yang tinggi dan kepakaran, maka tidak akan miskin dan terkebelakang, karena bisa bekerja di dalam dan luar negeri atau membuka usaha sendiri.
Selain itu, kesenjangan sosial, terjadi di dalam masyarakat akibat tidak ada pemerataan dalam pendidikan dan memperoleh kepakaran (skill).
Kalau semua atau mayoritas generasi muda berpendidikan tinggi dan memiliki kepakaran, atau setidak-tidaknya walaupun tidak berpendidikan tinggi, tetapi semua mempunyai kepakaran, maka pasti kesenjangan sosial tidak terjadi seperti sekarang.
Terakhir, masalah Miras dan Narkoba yang sekarang ini merajalela di kalangan generasi muda, tidak terlepas dari keimanan yang kurang.
Kalau generasi muda kuat imannya, maka miras dan narkoba tidak akan diminum atau dikonsumsi karena dilarang oleh hukum negara dan hukum agama.