Saat itu juga untuk pertama kalinya sambutan senyum bahagia Ayah kepadaku. Dengan nada suara yang pelan ayah menanyakan,
“Nur, udah sadar?”
“Nur, ingat sama Ayah?” (aku yang masih belum sadar sepenuhnya).
Dengan jawabanku yang begitu lama, ternyata lemah ingatan juga aku rasakan pada saat itu. Hanya beberapa orang saja yang aku tahu. Ayah yang tidak putus asa, ia tiap harinya bantu mengingatkan memori ingatanku.
Satu bulan sudah kulalui keadaan dan ingatanku mulai membaik, disamping itu aku melihat Ayahku bahagia atas kemajuan kesehatanku saat itu. Semakin kuat juga aku ingin pulih kembali. Seiring waktu berjalan akhirnya aku sudah sehat dan mejalani aktivitas seperti biasanya.
Your way of writing is so engaging and relatable; it’s like rather a conversation with a friend.
Fantastic post, I enjoyed reading it thoroughly. Your ideas are right on target and the writing is very well crafted.