Namun tanggapan Abraham adalah “tertawa” dalam hatinya, mungkinkah pasangan yang telah berumur senja mendapatkan anak? Abraham mencoba memberikan “solusi” kepada Tuhan melalui Ismael.
Hanya tinggal memberkati Ismael, maka janji Tuhan tentang Abraham akan terjadi. Pemahaman yang salah tentang janji Tuhan bagi Abraham sangat jelas terlihat, yang mencoba dengan melakukan cara sendiri untuk mewujudkan rencana Tuhan dengan berusaha memperoleh anak melalui Hagar hambanya, yaitu Ismael.
Namun Tuhan bukanlah sekecil pikiran manusia, apa yang telah dirancangkan oleh Tuhan pasti akan digenapi walaupun sangat mustahil bagi manusia.
Maka Tuhan berkata kepada Abraham “yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga” (ay. 21). Ketika kita menghadapi jalan buntu, terlintas dipikiran untuk mencari jalan pintas.