Jakarta, sketsindonews – pamong perempuan untuk menjadi pimpinan di satu wilayah Kelurahan dan Kecamatan di wilayah Provinsi DKI Jakarta semakin diberikan tempat oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menduduki pamong dalam satu wilayah dengan problematika serta dinamika yang ada bukan satu hal yang mudah untuk membangun perubahan mind set lingkungan wilayah.
Kenapa pamong perempuan kini berikan porsi tempat, padahal sisi lain perempuan dalam tanggapan di mata publik menjadi kewatiran secara phisik maupun kemampuan decesion tentunya menjadi sebelah mata.
Sumber data di Kota Administrasi Jakarta Pusat dari 44 Kelurahan yang ada, 10 perempuan di antaranya 9 Lurah dipercaya untuk menduduki kepimpinan di Kelurahan dan satu perempuan menduduki Jabatan Camat. Mereka adalah ; Camat Johar Baru Nurhermi Savitri, lalu Lurah Utan Panjang Ety Kusmiyati, Lurah Serdang Rizka Handayani, Lurah Sumur Batu Mimin Susanti, Lurah Cikini Ati Mediana. Lurah Kenari Ojoh Juhariyah, Lurah Cempaka Putih Timur Shinta Purnama Sari, Lurah Gunung Sahari Utara, Yanti, Lurah Bendungan Hilir Rida Mufrida dan Lurah Kebon Melati Winetrin.
Bagaimana 10 perempuan di Jakarta Pusat dimata pimpinan dalam mengadapi dinamika problematika secara karaktetistik justru di tuntut untuk lebih baik dari pamong lelaki dalam pengendalian lingkungan wilayah secara dinamis.
Apa Kata Sekertaris Kota
Menurut Sekretaris Kota Jakarta Pusat Iqbal Akbarudin mengatakan, jumlah quota pamong perempuan di Jakarta Pusat terus menjadi porsi menduduki jabatan strtategis serta merta telah mencapai 1/3 dari jumlah pamong lelaki, artinya ini satu hal yang membagakan untuk terus kami pacu sosok perempuan kedepannya.