Selanjutnya pemilik Resto Marrannu tersebut menjelaskan apa yang harus dipersiapkan “Pengusaha harus menentukan Lokasi, timing serving, pelayanan, suasana, menu/ produk yang anda jual dan masih banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai sebuah bisnis kuliner” ujar Yudhi sekaligus menjabat Bendahara Umum HIPMI Jakarta Utara.
“Pada prinsipnya, kalau kita mau menjadi pengusaha kita harus tanamkan jiwa yang bersih, tidak merendahkan satu sama lain justru kita harus menghormati mereka, sebagai contoh kalau di Resto Marannu yang saya pimpin, kalau kita makan enak, karyawan juga harus enak dan alhamdullilah juga, di tiap tahun kami memberangkatkan dua orang umrah yang sudah bekerja dengan baik dan disiplin” lanjutnya.
“Ingat,” Kita bisa berkembang, karena karyawan kita, kalau karyawan kita maju berarti kita juga ikut maju, bila perlu mereka harus hidup enak di kampungnya, semisal sewaktu-waktu istri mereka sedang melahirkan, kita harus membantunya, termasuk ketika karyawan kita orangtuanya sakit kita harus bantu, itu merupakan wujud kepedulian kita agar nantinya mereka bisa menceritakan ke orang orang di sampingnya atau tetangganya, dari cerita itu bisa menjadi doa serta penyemangat dalam kita bersedekah” ujarnya.
Secara bersamaan Muhammad Rusdy selaku Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Badan Manajemen Jakarta Islamic Centre ini berpesan “Melalui MPC-ABA JIC dengan tema kuliner, kami terus memberikan ruang bagi masyarakat khususnya UMKM, yang ingin belajar bisnis khususnya berbasis Islam, kami persilahkan.