Christianto Wibisono ; Sebuah Narasi Rule of Karma 1966 – 2019

oleh
oleh

Kalau ini terjadi dizaman Airlangga maka Kahuripan dibagi dua antara Kediri (Daha) dengan Jenggala. Atau seperti pembagian Mataram jadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogjakarta. Ini pun dibelah lagi ada Mangkunegaran dan Paku Alaman sehingga pecah jadi 4 “kerajaan gurem ex Mataram”.

Pola suksesi “Mataram” dengan “international watchdog” VOC kemudian Hindia Belanda itu diteruskan dengan riwayat lengsernya presiden pertama dan kedua.

Melalui pola Brutus Ken Arok yang persis dengan karma Keris Empu Gandring yang di tikamkan ke Bung Karno 1966 dan ke Jendral Soeharto 1998.

Suksesi model Ken Arok modern itulah yang mau dipraktekkan pada 22 Mei 2019 melalui rute rahasia ke Brunei.
Kamis 16 Mei 2019, capres  02 take off dari Halim pukul 12.10 dan balik ke Halim 20.12 hanya 8 jam 2 menit diluar Indonesia.

21 tahun sebelum itu mertuanya Soeharto dianjurkan pulang oleh Dubes RI untuk Mesir, Maftuh Basyuni. Yang saking daruratnya, memakai sarung untuk packing dan untuk dipakai di pesawat karena mendadak harus pulang 15 Mei 1998 dari Cairo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.