‘Ibu’ Manusia Terhebat

oleh
oleh

Mempertaruhkan nyawa untuk melahirkanku, menghiraukan rasa sakit yang sudah dilalui ketika aku menangis untuk pertama kalinya. Ibu kau pula yang menenangkanku di kala malam hari aku menangis tanpa sebab.

Ibu kau yang selalu mencintaiku dari awal sampai akhir hidupku. Tanpa banyak kata kau merawatku dengan penuh kasih dan perhatian. Berkatmu aku bisa berjalan, berbicara, membaca, tertawa, dan bahagia.

Manusia paling hebat yang bisa segalanya, termasuk masakanmu yang tiada tanding. Guru paling hebat seumur hidupku. Manusia yang paling mengerti semua kekurangan dan kegelisahan yang ku hadapi.

Ibu terima kasih sudah mendedikasikan hidupmu untukku. Bekerja sambil merawatku, semua lelah kau pikul sendiri. Terima kasih sudah mengkhawatirkan masalahku, ketika aku bingung mengerjakan pr dari sekolah, walaupun kau juga sedang dilanda berbagai masalah.

Terima kasih sudah menasihatiku agar aku menjadi orang yang lebih baik setiap harinya. Ibu adalah manusia paling sabar di muka bumi. Kau selalu memaafkanku, di setiap kesalahan yang aku perbuat, seperti aku memecahkan piring karena ceroboh.

Maaf aku belum menjadi orang yang ibu sebut didalam doa setiap hari. Percayalah, aku selalu berusaha menjadi anak yang terbaik bagimu, yang bisa membanggakanmu kelak. Bersabarlah sedikit lagi, aku akan membuktikannya.

Tak ada seorangpun yang bisa menandingi rasa cinta dan kasih sayangmu kepadaku ibu. Walaupun bebanmu berat, aku tak pernah kekurangan kasih sayangmu. Kau selalu ada dibelakangku, siap menopangku ketika aku terjatuh dan membantuku berdiri lagi.

Orang yang selalu berkata “tidak apa-apa, nak. Ibu tahu kau sudah berusaha,” ketika aku sudah lelah dengan dunia. Oh ibu, betapa kuat dan tabahnya kau hingga rela melakukan apa saja untukku supaya bisa membuatku merasa bahagia.

Bagiku tidak adil, yang kau lakukan hanya ingin membuatku bahagia. Sedangkan aku terkadang membuatmu kecewa dan sedih, karena ulahku yang tidak bisa berfikir panjang dan hanya mendengarkan emosi daripada perkataanmu.

Kau tidak pantas menerima pahitnya hidup. Aku harus terus berusaha agar kau tetap bisa bahagia di sela-sela kesusahan yang kau hadapi. Tunggu anakmu ini bisa membanggakanmu dan bimbing aku selalu, Bu.

Maafkan aku ibu, yang terkadang mengabaikan semua kemauanmu. Hanya melihat senyum dan tawamu sudah membuat hatiku luluh. Aku berjanji akan menjadi orang yang sukses untuk membuatmu bahagia dan membuatmu lebih banyak tersenyum dan tertawa.

Ibu, terima kasih karena telah melahirkanku, menjagaku, merawatku, mendidikku, dan untuk semua kasih sayang serta perjuangan yang telah kau berikan. Aku tidak bisa membalas itu semua, tetapi aku berusaha menjadi apa yang ibu harapkan disetiap doamu. Aku menyayangimu Ibu.

(Iffa Naila Safira)

No More Posts Available.

No more pages to load.