“Kita membahas keterkaitan evaluasi hasil musrenbang 2020 dan mewanti bila usulan itu tak masuk tapi perlu solusi lain karena pemikiran RW juga perlu kita tampung secara kordinatif yang bersinggungan masalah warga nantinya bersama Pemerintah Kota Jakarta Pusat,” ujarnya.
Dari 13 RW wilayah Kebon Kosong diakuinya perlunya ada lmya formulasi percepatan reaktif pemerintah karena Kebon Kosong sangat berbeda dengan wilayah lain karena tersumbat oleh pemikiran ego sektoral antara pemerintah pusat dan pemerintah DKI yang hingga saat ini terus menjadi kendala.
Sementara Aktivis Lingkungan sekaligus inisiator Samtama (Sampah Tanggung Jawab Bersama) Joko Sardjono menuturkan, pertemuan ini satu bukti solidalitas serta pemikiran yang sama menjadi begitu penting dan strategis dalam menyikapi masalah warga hingga untuk menjadi modal dalam penanganan persiapan pelik wilayah.









