“Program kerjasama SOKSI-PPDI ini akan kami fokuskan pada tiga pokok program aksi. Pertama, pelatihan dan bimbingan petani desa profesional. Kedua, aktualisasi peran BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) merupakan motor penggerak ekonomi desa dengan bidang usaha yang tepat dan manajemen yang profesional serta akses yang memadai. Ketiga, pendidikan politik bangsa (nation character building) yang menumbuhkan kesadaran warga desa memiliki hak dan kewajiban memajukan bangsa dengan etos kerja keras dan profesionalisme serta gotong royong dalam kekeluargaan untuk mempercepat pemberdayaan desa dalam pembangunan bangsa sebagai pengamalan Pancasila”, kata Ali Wongso.
Ketua Bidang Pertanian Depinas SOKSI, Ir.Tony Saritua menjelaskan konsep SOKSI dalam pertanian adalah membangun manusianya menjadi petani desa profesional yang mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas produksinya sekaligus menurunkan biaya produksinya serta bagaimana pola menjualnya dengan harga yang optimal untuk kepentingan petani. Ini sangat perlu dalam kondisi dimana para petani padi menghadapi harga-harga pupuk, pestisida, herbisida yang terus menaik sedangkan harga gabah tidak naik, serta banyaknya hama perusak yang membuat beban petani makin berat. Maka SOKSI perlu segera hadir ditengah para petani desa bersama PPDI untuk menolong mereka, papar Ketua SOKSI Bidang Pertanian itu.
Sekjen SOKSI yang memandu dialog SOKSI-PPDI itu menambahkan bahwa “SOKSI juga siap untuk turut serta mendukung akses BUMDES terhadap banyak hal yang dibutuhkan guna aktualisasi peranannya, seperti dalam pendirian ‘market place digital’ yang diperlukan mendukung pemasaran hasil pertanian desa hingga bagaimana Bumdes agar mendapatkan akses ‘brokering’ dan ‘trading’ yang sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan masing-masing desa”.