Kata Arif ketika di temui di Jakarta Islamic Centre (27/10) beliau menjelaskan rencana pameran virtual ini sebenarnya bukanlah rencana awal, karena rencananya pameran bersifat offline dengan menampilkan 200 karya untuk di catatkan sebagai rekor MURI, tapi karena pandemi Covid-19, akhirnya memilih untuk berpameran secara virtual.
Indonesia seharusnya berbangga dengan munculnya seniman yang terus berkarya di tengah mewabahnya virus Corona, “Saya tidak pernah lelah menjadikan Kota Jakarta sebagai pusatnya seni kaligrafi Islam, karena Jogja dikenal sebagai kiblatnya seniman khususnya seni rupa, Kota Bandung menjadi kiblatnya desain, maka Jakarta diharapkan di masa depan menjadi centrum seni kaligrafi Islam di Indonesia dan dunia, tukasnya.
Rekor MURI ini bukan yang terakhir, Arif berencana tahun 2021 akan menggelar Pameran Tunggal Kaligrafi Kontemporer secara offline dan terbesar dengan jumlah karya sekitar 200, semoga impian dan harapan itu menjadi nyata, teruslah berprestasi torehkan tinta emas untuk mengharumkan negeri, tutupnya.