Tindakan psikososial ini penting dilakukan ketika terjadi bencana dan pasca bencana karena pihak yang paling menderita dari sebuah bencana adalah penyintas, korban yang hidup atau keluarga yang ditinggalkan dari bencana itu sendiri yang kondisi psikologinya sangat terdampak bahkan sampai tingkat trauma dan depresi.
“Para penyintas ini tidak hanya memerlukan kebutuhan dasar pangan, sandang dan papan, tetapi juga memerlukan pemulihan psikologis melalui tindakan psikososial oleh pihak yang memiliki kompetensi. Dari hasil survey yang disampailan pada TOT tersebut telah membuktikan bahwa peran tokoh agama, ulama, sangat diperlukan dan sangat membantu korban bencana yang masih hidup untuk memulihkan kondisi psikologi mereka walau untuk pemulihan psikologi karena trauma dan depresi memang tidak dapat ditangani oleh ulama, tetapi harus ditangani oleh psikolog atau psikiater,” papar Rachmad Zaelani.
Dalam tindakan psikososial, ulama dapat melakukan Dukungan Psikologi Awal (DPA). DPA adalah serangkaian keterampilan yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif stres dan mencegah timbulnya gangguan kesehatan. Karenanya, DPA bisa dilakukan oleh bukan oleh konseling profesional, bisa dilakukan oleh tenaga non ahli.
Namun, untuk dapat melakukan DPA ini, ulama harus memiliki kompetensinya. Minimal, ada delapan kompetensi, yaitu: Pertama, dapat memberikan pemahaman, menginterpretasikan, terhadap kitab suci secara relevan dan tanggung jawab.
Kedua, memiliki kepemimpin yang akuntabel dan berintegritas. Mampu mempertanggungjawabkan setiap interaksi yang dia lakukan. Andanya keselararan antara yang dia pikirkan, ucapkan dan tindakan yang dia lakukan. Dia menguasai inforrmasi dan mampu memberikan informasi di atas mimbar dan media lainnya tentang kebencanaan.
Ketiga, pemahaman dasar tentang kebencanaan. Seperti tahu tentang apa itu bencana? Apa itu fase-fase kebencanaan?
Keempat, kesiapsiagaan yang komperhensif, yaitu kemampuan tokoh agama dalam mengindentifikasi sumber-sumber kesiapsiagaan bencana, seperti hal-hal yang mendasar yang dibutuhkan masyarakat, memberikan peringatan, dan lain-lain, dan dapat memberikan edukasi tentang bencana kepada masyarakat.






