Sementara warga lain Dedi menyatakan, bahwa jembatan kembali dibuka, siapa yang bisa menjamin tidak ada tawuran antar warga.
Menurutnya, saat ini cukup kondusif sejak dipasang tembok 2 meter, meski akhirnya warga harus memutar agak jauh saat melintas.
“Jika terjadi tawuran kembali apakah pula para RT RW bisa melerai mereka sesuai harapan harus hidup rukun damai dan siapa yang bertanggung jawab, jika itu terjadi,” tukasnya.
“Ini harus dikaji semua pihak jangan apa sudah menjadi kesepakatan para warga saat itu harus kembali dicabut hanya karena alasan tidak logis dan kongkrit padahal bisa memunculkan merugikan warga lebih luas,” tandasnya.
(Nanorame)