“Hanya sekadar refleksi pergerakan, silaturahmi antar aktivis, jarang-jarang kita bisa kumpul dalam suasana yang lebih cair, kemping bersama,” jelas Hasanuddin, Sabtu (19/06/22).
Hasanuddin menyampaikan, para aktivis yang hadir, saat ini sudah memiliki ruang aktivitas masing-masing, mulai masuk dalam lingkaran pemerintahan, partai politik hingga penggerak berbagai organisasi. Kemah ini, menjalin kembali silaturahmi antar aktivis hingga diharapkan bisa menjaga cita-cita reformasi yang dulu diperjuangkan bersama-sama dan keberagaman bangsa ini yang terancam retak karena politik identitas.
Hasan menuturkan, Garut sengaja dijadikan tempat untuk pelaksanaan kegiatan ini karena inisiasi acara ini juga dari para aktivis-aktivis pergerakan di Garut, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jakarta yang intensif berkomunikasi selama masa pergolakan di era orde baru.






