Jakarta, sketsindonews – Koalisi pendukung Anies Baswedan yang terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS batal mendeklarasikan pasangan capres dan cawapres di 10 November 2022. Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, menilai bahwa ada beberapa penyebab deklarasi koalisi perubahan ini gagal pada momentum hari pahlawan.
Pertama, NasDem sudah diuntungkan karena telah mendeklarasikan Anies lebih awal, sedangkan Demokrat dan PKS harus berebut kursi cawapres. Demokrat ingin usung AHY, sebaliknya PKS ingin duetkan Anies dengan Aher.
Kesepakatan ini bisa terlaksana lebih cepat jika salah satu partai mengalah atau menerima tawaran lain sebagai pemimpin koalisi, serta jumlah kursi menteri yang lebih besar jika Koalisi Perubahan menang.
Kedua, Koalisi Perubahan ini sedang mencari momentum yang tepat untuk melakukan deklarasi. Dengan belum munculnya capres dari PDI-P dan KIB, koalisi perubahan tentu menyimpan nama cawapres untuk dikeluarkan pada saat yang tepat, sehingga tetap menjadi bahan percakapan pada momentum punyaknya. Ketiga, penentuaan nama cawapres tentu juga berhubungan dengan basis wilayah.